BKP WOLOWARU, JADI MODEL UNTUK NTT DAN INDONESIA - Dinkes Ende
Berita Dinkes :
>
http://picasion.com/i/1UiAC/
Diberdayakan oleh Blogger.
width="468" height="64" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" allowscriptaccess="sameDomain" />
Home » » BKP WOLOWARU, JADI MODEL UNTUK NTT DAN INDONESIA

BKP WOLOWARU, JADI MODEL UNTUK NTT DAN INDONESIA

KUMPULAN ORANG YANG MEMPUNYAI KOMITMEN DAN PEDULI KESEHATAN.) “Ketika dari Laporan dan tulisan tentang Badan Kemitraan Puskesmas Wolowaru yang “berhasil” membangun Sistim Pengelolaan Rumah Tunggu sebagai salah satu best practice, Direktur kemitraan AIPMNH Prop.NTT, Mrs.Louise Simpson, banyak mendapat telepon dan penyampaian apresiasi dari berbagai pihak termasuk donor luar negeri lainnya. Namun dalam hati kecil, Mrs.luoise ingin menyaksikan sendiri dan membuktikan serta “belajar” tentang keberhasilan BKP Wolowaru tersebut. Niatnya itu baru kesampaian pada hari Jumat, 8 Pebruari 2013. Ia mendengar sendiri cerita suka duka dari mereka yang selama ini telah membangun sistim pengelolaan rumah tunggu demi menyelamatkan Ibu dan Anak secara langsung di Rumah Tunggu Wolowaru, bahkan sempat berdialog dengan salah seorang keluarga Ibu yang menginap di rumah tunggu. Sungguh suatu hal yang luar biasa serta sangat disenangi.” Demikian penjelasan dari mentor CA AIPMNH Kab.Ende Leonis Herman kepada Humas Pemkab Ende,Rabu 20-03-2013 di kantornya jalan El Tari Ende. Lebih lanjut Leonis mengatakan, dalam kunjungan kerjanya ke BKP Wolowaru, direktur Kemitraan AIPMNH NTT, Mrs.Louise Simpson menyatakan kekagumannya.Mrs.Louise Simpson mengemukakan; kalau sekarang ia dimintai informasi dan cerita tentang Kepedulian BKP Wolowaru, maka dengan tegas ia menyampaikan bahwa “memang benar seperti yang telah dilaporkan, karena ia telah mendengar dan menyaksikan secara langsung serta melihatnya sendiri. Katanya, kalau ia seperti Ibu Ketua BKP Wolowaru, maka dengan jujur akan mengatakan bahwa saya tidak sanggup”. Kata Mrs.Louise Simpson. Demikian sepenggal kesan dari Mrs. Louise Simpson (Direktur Kemitraan AIPMNH NTT) ketika berjunjung ke Puskesmas Wolowaru dan berdialog dengan para Pengurus BKP Wolowaru, sebagaimana dituturkan oleh mentor CE AIPMNH Ende Herman Leonis kepada 
Humas Pemda Ende.  
Kami datang untuk “belajar” tentang Sistim Managemen Pengelolaan Rumah Tunggu pada BKP Wolowaru, sebelum orang lain datang dan kami akan menyampaikan kepada teman-teman di Kabupaten lain, mari kita belajar pada BKP Wolowaru. Kami telah menyaksikan sendiri bahwa seluruh komponen masyarakat telah berperan dalam menurunkan AKI-AKB. Ini adalah model untuk NTT dan Indonesia. Kata Mrs.Louise Simpson dengan bangga. Hal senadapun disampaikan oleh dr. Henyo Kerong selaku PPC NTT yang ikut berkunjung ke Wolowaru bersama Mrs. Louise Simpson. Dr.Henyo Kerong mengatakan bahwa Wolowaru telah membuat sesuatu yang luar biasa dan di sini sudah terjadi PRIMA – yaitu: Pemerintah Responsif Idaman Masyarakat Aktif. Di sini juga sudah mampu memadukan “masyarakat yang aktif dengan pelayanan yang responsif, transparansi dan akuntabilitas. sebagai salah satu ciri “Masyarakat Madani”. Dr. Henyo menyatakan keterkesanannya dengan peran Camat Wolowaru beserta staf Kecamatan Wolowaru yang telah “berhasil” memotivasi partisipasi aktif masyarakat melalui para Kepala Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Wolowaru untuk “peduli” dalam bidang Kesehatan khususnya Revolusi KIA. Pada kesempatan dialog ini juga, Ketua BKP Wolowaru,Ibu Yosepha Sita, S.Pd, menyampaikan Laporan Keuangan yang diterima dan merupakan kontribusi Desa dan Kelurahan pada tahun 2012 dengan segala pengeluarannya serta perincian, yang tergambar Sbb.: penerimaan : Rp. 8.770.000,- serta pengeluaran sampai dengan 7 Pebruari 2013 sebesar Rp. 2.780.000,- dengan Saldo Kas : Rp. 5.990.000,-, Selain itu, Ketua BKP menyampaikan Rencana Kerja BKP Wolowaru untuk tahun 2013 sesuai dengan bidang masing-masing yang telah disepakati bersama dengan Kepala Puskesmas Wolowaru serta Kecamatan Wolowaru, antara lain : Bidang Komunikasi, Informasi dan Edukasi dalam bentuk Sosialisasi Keberadaan BKP di 14 Desa, 1 Kelurahan dan disesuaikan dengan jadwal Posyandu yang dilaksanakan oleh Puskesmas Wolowaru. Pembinaan Desa Siaga pada 4 Desa Siaga yaitu Desa Nualise, Mbuliwaralau, Mbulilo’o dan Bokasape Timur bekerjasama dengan Promkes Puskesmas Wolowaru dan Kasie Kesos Kec. Wolowaru Pembersihan Kompleks Puskesmas Wolowaru, pada Hari Kamis (Minggu II dalam bulan). Selain itu menyampaikan hasil keluhan dan Sosialisasi serta penyuluhan bidang kesehatan mencakup bidang Advokasi seperti mengawal dan merekap Usulan Bidang Kesehatan dari setiap desa sebagai Hasil Musrenbangdes. Memperjuangkan dalam Musrenbangcam dan MusrenbangKab untuk usulan-usulan baru tahun 2014 yaitu Penguatan BKP Wolowaru dan Penguatan SDM Tenaga Kesehatan Puskesmas Wolowaru. Menindaklanjuti hasil kerja Unit Pengelola Pengaduan Masyarakat (UPPM) Puskesmas Wolowaru. Sedangkan dibidang Pengkajian Masalah berupa mengidentifikasi keluhan masyarakat yang tersalur dalam kotak pengaduan terhadap pelayanan Petugas melalui kerjasama dengan UPPM Puskesmas serta menyampaikan hasil evaluasi keluhan pada saat Minilok Lintas Sektor Puskesmas Wolowaru. Dalam laporan kegiatannya, Ketua BKP Wolowaru juga menjelaskan bahwa jadwal Piket untuk tahun 2013 telah disepakati oleh Para Pengurus BKP. Camat Wolowaru dan Sekretaris Camat Wolowaru telah menyampaikan kesediaanya untuk mengambil bagian sebagai Piket di Rumah Tunggu pada hari Minggu. Camat Wolowaru Vitalis Kako, SH dan Kepala Puskesmas Wolowaru, dr. Agus Tobing serta Bidan Koordinator, Ni Sri Wayan Putri menyatakan penghargaan kepada AIPMNH Ausaid, yang telah memberikan bimbingan dan perhatian dalam revitalisasi fungsi pokok puskesmas. Penyelenggara Puskesmas ini mengakui bahwa sebelum menjadi Puskesmas Reformasi, Ibu-Ibu Hamil lebih banyak bersalin di rumah serta ditolong oleh dukun karena tidak ada rumah tunggu. Namun setelah menjadi Puskesmas Reformasi, persalinan di Puskesmas melonjak tinggi. Sampai dengan 7 Pebruari 2013, sudah 64 orang Ibu Hamil dan Keluarga yang telah memanfaatkan Rumah Tunggu. Dan mulai tahun 2013, telah ada kesepakatan yang dihasilkan melalui Minilok Linsek 27 Nopember 2012 bahwa semua dukun ditetapkan menjadi kader posyandu di desa masing-masing. Menanggapi laporan Ketua BKP Wolowaru, Mrs. Louise Simpson terkesan dengan Program Kerja BKP Wolowaru yang sangat sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan dan dievaluasi dengan metode kolaboratif. “Daripada kita merencanakan yang panjang lebar namun tidak terlaksana satupun”. Tegas Mrs.:Louise Simpson. Dalam kunjungan ini, BKP Wolowaru juga mengundang 3 orang Pengurus BKP Wewaria dari Puskesmas Welamosa untuk melihat dan “belajar” sistim pengelolaan rumah tunggu. Kehadiran 3 anggota BKP Wewaria ini mendapat apresiasi positif dari dr. Henyo yang mengatakan bahwa “ BKP Wewaria sudah datang dan belajar di tempat yang benar”. (Elsa-Humas Pemkab Ende )
Share this article :

1 komentar:

 
Support : Dinkes Ende Website | PAG Template | LPG Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dinkes Ende - All Rights Reserved
Original Design by Dinkes Website Modified by PAG