Sampai tahun 2012 lalu, RSUD Ende masih mengalami keterbatasan jumlah ruang rawat inap yang dilengkapi dengan perawatan medisnya, yaitu sebanyak 9 ruangan atau sebesar 75 persen dari 12 ruang yang ada. Capaian ini belum memenuhi target tahun 2012 sebesar 83,33 persen. Hal ini dikatakan Bupati Ende, Drs. Don Bosco Wangge, dalam Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir masa Jabatan Kepala Daerah Kabupaten Ende periode 2009 -2014 dihadapan Sidang paripurna DPRD Kabupaten Ende, pekan lalu.
Tentang peralatan rumah sakit saat ini, ujar Bupati Don, masih cukup banyak peralatan medis dalam kondisi yang kurang layak, sehingga diperlukan penggantian peralatan agar dapat melayani kebutuhan masyarakat.
Selain indikator-indikator kesehatan, ujar Bupati Don, pencapaian sasaran program kesehatan juga ditentukan oleh ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan. Sampai tahun 2012, Kabupaten Ende mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), 24 puskesmas yang terdiri dari 17 puskesmas rawat inap, 7 puskesmas rawat jalan serta didukung oleh 51 puskesmas pembantu dan 34 poskesdes.
Diakuinya, dilihat dari standar rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk, maka jumlah sarana kesehatan (puskesmas, puskesmas pembantu dan poskesdes) mencukupi.Namun demikian, jika dilihat dari keadaan geografis wilayah Kabupaten Ende yang sulit dan terpencil, sehingga pelayanan kesehatan sulit dijangkau dan terjangkau oleh masyarakat. Untuk memberikan kemudahan keterjangkauan pelayanan sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan di desa seperti poskesdes yang memadai.
Sementara untuk rasio dokter saat ini sebesar 1,18 per 10.000 penduduk. Dokter yang ada, terdiri dari dokter spesialis 4 orang, dokter umum 22 orang, dan dokter gigi sebanyak 5 orang. Ketersediaan akan dokter ini masih sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan di 24 puskesmas dan 1 buah rumah sakit umum daerah dengan tipe C. (rom)
Sumber; Pos Kupang
perhatian juga kesejahteraan para perawat...
BalasHapus