PERINGATAN HUT PMI KE- 68 - Dinkes Ende
Berita Dinkes :
>
http://picasion.com/i/1UiAC/
Diberdayakan oleh Blogger.
width="468" height="64" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" allowscriptaccess="sameDomain" />
Home » » PERINGATAN HUT PMI KE- 68

PERINGATAN HUT PMI KE- 68

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ende, Selasa (17/9) memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-68. PMI cabang Ende memperingati hari jadi ini dengan menggelar aneka kegiatan, diantaranya pemberian piagam penghargaan kepada pendonor darah yang sudah mendonorkan darahnya lebih dari 25 kali. 

“Tema perayaan ini adalah ‘ Setiap Pendonor Darah adalah Pahlawan ‘. Tema dan pemberian penghargaan ini merupakan satu bentuk ajakan bagi masyarakat luas untuk aktif mendonorkan darahnya bagi yang membutukan darah sesuai dengan ketentuan kesehatan yang berlaku. Kita berharap agar dengan momen ulang tahun dan upaya penguatan komunitas donor darah ini, semakin banyak orang yang bergerak hatinya untuk saling membantu mengatasi kebutuhan akan darah yang terus meningkat,” kata Kepala Kepala Unit Transfusi Darah Cabang PMI Ende Dr. Yosefa Lily Londa usai acara kegiatan HUT PMI. 

Lebih lanjut Lily Londa mengatakan PMI Kabupaten Ende juga akan mengadakan workshop penguatan komunitas relawan donor darah di Lantai II Penerbit Nusa Indah, Jalan El Tari Ende, Sabtu (21/9). Workshop ini di selenggarakan atas kerja sama PMI Ende dengan Harian Umum Flores Pos, AIPMNH (Australia Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health/ Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesehatan Ibu dan Bayi yang Baru Lahir) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende. 

“Inisiatif untuk melaksanakan penguatan komunitas donor darah ini lahir dari fakta, bahwa kasus kematian ibu melahirkan akibat pendarahan masih lebih dominan dari tahun ke tahun di bandingkan dengan penyebab lainnya. Selain itu, data di lapangan menunjukan bahwa kebutuhan darah di Kabupaten Ende mencapai 150 sampai dengan 200 kantung per bulan, sementara pemenuhannya hanya sekitar 50 kantung per bulan. Karena itu, Workshop ini di harapkan mampu membentuk dan menguatkan komunitas relawan donor darah untuk menjawab kedua persoalan ini,” kata Lily Londa. 

Kegiatan Workshop ini, kata dokter Lily, diharapkan mampu menghimpun dan menguatkan komunitas relawan donor darah di Kabupaten Ende untuk mendukung ketersediaan stok darah secara berkesinambungan. “Workshop ini diharapkan menjadi kesempatan yang baik untuk membangun komitmen bersama dari pihak-pihak yang peduli dengan donor darah untuk menjawabi berbagai persoalan yang berkaitan dengan ketersediaan darah. Selain itu, kegiatan ini di harapkan juga mampu mewujudkan jaringan dan kerja sama dengan pihak-pihak yang peduli pada ketersediaan darah. Kami juga ingin menggugah dan menyadarkan masyarakat akan arti penting menjadi pendonor darah demi keselamatan sesama,” kata dokter Lily. 

Workshop ini, kata dokter Lily diperkirakan akan dihadiri oleh 35 orang, yang terdiri dari kelompok lintas agama, organisasi kaum muda lintas agama, organisasi ekstra mahasiswa, akademisi, dan perorangan yang memiliki komitmen dan perhatian yang besar pada penyediaan darah di PMI Ende. “Dalam perencanaan kami, Workshop ini akan membahas tiga topik utama untuk menjawab persoalan ketersediaan darah ini. Direktur RSUD Ende Dokter Surip Tinting menjadi pemateri pertama yang akan memaparkan materi tentang kebutuhan darah di RSUD Ende. Saya sendiri akan menjadi pemateri kedua yang akan berbicara tentang ketersediaan darah pada bank darah di Kabupaten Ende, dan salah seorang konsultan AIPMNH akan berbicara tentang strategi penyediaan kantung darah hidup melalui komunitas relawan donor darah,” kata Dokter Lily.

Dokter Lily juga menegaskan bahwa darah yang ada di PMI tidak pernah di gunakan untuk di jual. PMI juga tidak pernah menuntut uang tebusan untuk darah yang diberikan kepada pihak yang membutukan darah. “Kami tidak pernah menjual darah. Yang dilakukan selama ini, kami meminta kesediaan pihak yang membutukan darah untuk mengganti biaya pengolahan darah. Dana ini di gunakan untuk biaya pembelian kantung darah, alat, dan bahan-bahan lain seperti jarum suntik. Sebelum di pakai, darah tersebut harus diproses melewati beberapa tahap untuk memastikan bahwa darah itu betul-betul cocok bagi penerima,” kata Dokter Lily.(adm)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Dinkes Ende Website | PAG Template | LPG Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dinkes Ende - All Rights Reserved
Original Design by Dinkes Website Modified by PAG